Kamis, 02 Februari 2017
Materi Tema 6 : Kalor dan Perpindahannya
MATERI
IPA KELAS V SEMESTER 2
KALOR DAN
PERPINDAHANNYA
A. Kalor dan Suhu
Dalam ilmu
pengetahuan alam, untuk menyatakan tingkat panas dinginnya suatu benda atau
keadaan digunakan suatu besaran yang disebut suhu atau temperatur. Jadi suhu
(temperatur) adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer.
Panas (kalor)
dan suhu tidaklah sama. Kalor adalah salah satu bentuk energi, yaitu energi
panas. Energi panas suatu benda tergantung pada energi gerakan atom dan
molekulnya. Jumlah panas dapat diukur dalam kalori. Kalor (panas) adalah salah
satu bentuk energi yang berpindah dari satu benda ke benda lain karena
perbedaan suhu. Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.
B. Jenis-jenis Perpindahan Kalor
Jenis-jenis
perpindahan kalor
1.
Konduksi
adalah proses perpindahan kalor tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat itu. Konduksi umumnya terjadi pada benda
padat. Dalam konduksi yang berpindah hanyalah energi saja yaitu berupa panas.
Contohnya saat kita mengaduk air teh panas dengan sendok, maka lama kelamaan
tangan kita terasa panas dari ujung sendok yang kita pegang. Contoh lainnya
ketika kita memanaskan batang besi di atas nyala api, maka kalor/panas akan
berpindah dari ujung besi yang dibakar ke ujung besi lain.
Gambar 6.1 Contoh peristiwa konduksi
2.
Konveksi
adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar yang disertai dengan
perpindahan bagian-bagian zat itu. Pada umumnya zat penghantar yang dipakai
berupa zat cair dan gas. Contoh peristiwa konveksi adalah memanaskan air dalam
panci hingga mendidih . Contoh lainnya adalah terjadinya angin darat dan angin
laut.
Gambar 6.2 Contoh peristiwa konveksi
3.
Radiasi
adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara. Contoh konveksi
adalah tubuh terasa hangat ketika dekat
dengan api unggun yang sedang menyala,
perpindahan
panas dari cahaya matahari ke bumi , lampu pijar listrik yang sedang menyala.
Gambar 6.3 Contoh peristiwa radiasi
C. Benda
Penghantar Panas
Konduktor
adalah benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Contohnya logam berupa
besi, baja, alumunium, tembaga, kuningan dan nikel.
Isolator
adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Contohnya kayu, plastik,
kain, kertas, kaca dan air.
Sumber gambar :
www.trendilmu.com
www.indonetwork.co.id
Sumber gambar :
www.trendilmu.com
www.indonetwork.co.id
Video Tema 7 : Siklus Air
Untuk lebih memahami materi siklus air, berikut ini disajikan video pembelajaran tentang siklus air.
Sumber video :
https://www.youtube.com/watch?v=2yiBmjY7kSQ
www.acilaindonesia.com
Agar selalu ingat bagaimana proses siklus air, kita bisa menyanyikan lagu "siklus air".
Mari kita bernyanyi dengan gembira..
Lirik Lagu
Siklus Air
Cipt. Dhany Nugraha
Air laut menguap ke udara
Membentuk awan berisi uap air
Uap air menjadi rintik hujan
lalu turun ke tanah
Reff : Tanah membawa air ke danau dan sungai
Mengalir bermuara kembali ke laut
Sumber video :
https://www.youtube.com/watch?v=2yiBmjY7kSQ
www.acilaindonesia.com
Sabtu, 28 Januari 2017
Senin, 23 Januari 2017
Materi Tema 7 : Siklus Air
MATERI IPA KELAS V SEMESTER 2
SIKLUS AIR
A.
Siklus Air
Air banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk
mandi, mencuci, memasak dan sebagainya. Darimana datangnya air? Mengapa air tak
kunjung habis, walaupun kita gunakan setiap hari?
Air selalu ada di bumi karena air mengalami siklus (daur). Siklus
air adalah perubahan yang terjadi pada air secara berulang dalam suatu pola
tertentu. Perhatikan siklus air pada gambar 1.1 di bawah ini.
Proses siklus air terjadi sebagai berikut: air yang terdapat di
permukaan bumi mengalami penguapan (evaporasi)
karena terkena panas matahari. Air yang mengalami penguapan berubah menjadi uap
air. Kemudian uap air akan naik ke tempat tinggi dan dingin. Akibatnya air mengalami
pengembunan (kondensasi) hingga
membentuk butiran air. Butiran-butiran air yang jumlahnya sangat banyak ini kemudian membentuk awan. Di tempat yang amat
tinggi dan dingin, butiran air dapat membeku. Jika butiran air atau es di awan
cukup besar, butiran dapat jatuh ke tanah. Peristiwa jatuhnya butiran-butiran
air ini disebut presipitasi.
Presipitasi dapat berupa hujan, es, dan salju.
Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian meresap ke dalam tanah dan
akan keluar sebagai mata air, dan sebagian lagi akan mengalir di permukaan
tanah. Air di permukaan tanah akan mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah,
misalnya sungai dan terus mengalir sampai ke laut. Air di sungai dan laut
kembali mendapat panas dari sinar matahari dan mengalami penguapan. Proses ini
terus berlanjut sampai terjadinya hujan kembali.
B.
Dampak
Siklus Air
Siklus air mempengaruhi
peristiwa di bumi dan kelangsungan hidup makhluk hidup. Siklus air menyediakan
air yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Siklus air juga mempengaruhi
kelembaban, suhu, curah hujan dan iklim di bumi. Uap air hasil evaporasi yang
ada di atmosfer akan mempengaruhi kelembaban dan suhu. Uap air akan mengurangi
suhu di bumi sehingga tidak terlalu panas. Air yang turun sebagai hujan
menghasilkan air tawar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk dapat bertahan
hidup. Banyaknya curah hujan yang turun juga dipengaruhi oleh banyaknya air
yang mengalami penguapan dalam siklus air.
Gambar 1.2
Siklus air menyediakan air yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
C. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Siklus Air
1. Penebangan
hutan
Penebangan
hutan yang berlebihan menyebabkan hutan menjadi gundul. Hutan yang gundul tidak
dapat menyerap air. Ketika turun hujan, air akan langsung mengalir ke sungai
dan akhirnya ke laut. Karena tidak ada penahannya, aliran itu deras sehingga
dapat mengikis tanah lapisan atas dan humus. Akibatnya tanah menjadi tandus.
Selain itu, hutan gundul dapat menyebabkan banjir.
Gambar 1.3 Penebangan hutan secara liar dapat mengganggu siklus
air
2. Pencemaran
Pencemaran
yang sangat mempengaruhi daur air adalah pencemaran yang terjadi di laut,
karena laut adalah bagian terbesar dari bumi. Misalnya pencemaran minyak di
laut menyebabkan laut tertutup oleh minyak. Minyak akan menghambat proses
penguapan, akibatnya jumlah uap air yang membentuk awan akan semakin berkurang
sehingga hujan yang turun pun semakin sedikit.
Gambar 1.4
Polusi perairan dapat menyebabkan kematian bagi hewan
dan tumbuhan perairan
3. Penggunaan
pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan
Penggunaan
pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air.
Sisa pestisida dan pupuk kimia akan terbawa air ke sungai dan menyebabkan polusi perairan.
4. Pembuangan
gas-gas beracun
Gas-gas
beracun dapat berasal dari gas buangan bahan bakar kendaraan bermotor dan mesin
pabrik. Gas-gas tersebut akan bercampur dengan uap air di atmosfer menghasilkan
air hujan yang bersifat asam. Hujan asam dapat merusak bangunan, tumbuhan, dan
melukai hewan serta manusia.
5. Pembangunan
daerah perkotaan
Daerah
perkotaan menjadi semakin sempit karena banyak dibangun rumah, gedung dan jalan
beraspal. Akibatnya semakin sempit pula lahan hijau yang berfungsi untuk
menyerap air hujan, sehingga dapat mengganggu siklus air.
Gambar 1.5
Pembangunan perkotaan tanpa lahan hijau dapat mengganggu siklus air.
Sumber gambar :
Agar belajarnya lebih menyenangkan, kita bernyanyi yuk..!
Sumber gambar :
sains-quran.com
nafirikasih.blogspot.com
muhazis73.blogspot.com
pollutiononmyearth.weebly.com
hijaunegaraku.wordpress.com
Sumber audio :
acilaindonesia.com
nafirikasih.blogspot.com
muhazis73.blogspot.com
pollutiononmyearth.weebly.com
hijaunegaraku.wordpress.com
Sumber audio :
acilaindonesia.com